NAT DHCP VLAN POE

DHCP : 
Memberi IP secara otomatis/ dynamic
DHCP Relay
Meneruskan Informasi ke DHCP Server

Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
  1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
  3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
  4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.

VLAN

Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.

POE

Power over Ethernet (PoE) teknologi adalah sistem yang memanfaatkan kabel UTP twisted pair untuk mentransmisikan daya (power) melalui pair yang tidak terpakai. Seperti kita ketahui Kabel UTP Cat-5 misalnya hanya menggunakan 2 pair (4 urat) saja untuk Tx (+ dan -) dan Rx (+ dan -). Sementara dalam 1 kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) terdapat 4 pair (8 urat) yang disediakan. Nah dua pair inilah yang bisa kita manfaatkan untuk mentransmisi power.

NAT

Network Address Translation) adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

Jenis-jenis NAT

Full cone NAT

Full Cone NAT.svg

Restricted cone NAT

Restricted Cone NAT.svg

Port restricted cone NAT

Port Restricted Cone NAT.svg

Symmetric NAT

Symmetric NAT.svg

 

Tabel Routing

Tabel routing

Jika sebuah paket harus di arahkan (routed), maka router akan memeriksa tabel routing untuk memperoleh informasi jalur yang tepat. Setiap entri pada tabel routing setidaknya terdiri dari 2 item sebagai berikut :
  • Destination address, adalah address sebuah network yang dapat dijangkau oleh router. Router dapat memiliki satu atau lebih jalur (rute) untuk menuju network yang sama, atau sekelompok subnet dengan panjang subnet bervariasi yang disatukan dibawah address network dengan nomor major yang sama.
  • Pointer to the destination, penunjuk yang mengindikasikan bahwa network tujuan (Destination Address) terhubung langsung dengan router, atau mengindikasikan address router lain yang terhubung pada network tujuan, router yang berada pada satu hop lebih dekat pada destination disebut sebagai router next-hop.
Router akan mencocokkan dengan address yang paling spesifik dalam tabel routing. Urutan kespesifikan suatu entri dalam tabel routing dapat berupa:
  • Host address (a host route)
  • Subnet
  • Group of subnets (a summary route)
  • Major network number
  • Group of major network numbers (a supernet)
  • Default address
Jika address tujuan dari paket tidak ada yang cocok dengan salah satu entri pada tabel routing, maka paket akan di buang (drop) dan kemudian sebuah pesan Destination Unreachable ICMP akan dikirimkan pada address source.
1-tabel-routing
Jika router Carroll menerima paket dengan address pengirim 10.1.1.97 dan address tujuan 10.1.7.35, maka pencarian pada tabel routing menentukan bahwa entri yang paling cocok untuk address tujuan adalah subnet 10.1.7.0, yang dapat dicapai melalui address next-hop 10.1.2.2 (router Dahl) pada interface S0. Paket kemudian dikirimkan pada router Dahl, yang kemudian juga melakukan pencarian pada tabel routing nya dan menemukan bahwa network 10.1.7.0 dapat dicapai melalui address next-hop 10.1.4.2 (router Lewis) pada interface S1. Proses berlanjut terus sampai paket mencapai router Baum. Router Baum ini menerima paket dan kemudian melakukan pencarian pada tabel routing dan menemukan bahwa address tujuan paket adalah salah satu subnet yang terhubung langsung dengannya pada interface E0. Proses Routing telah komplit dan paket dapat diserahkan pada host 10.1.7.35 pada link Ethernet.
Proses routing, seperti yang dijelaskan diatas, mengasumsikan bahwa router dapat mencocokkan address-address next-hop dengan interface yang dimilikinya. Misalnya, router Dahl harus tahu bahwa address 10.1.4.2 (router Lewis) dapat dicapai melalui interface S1. Dahl akan mengetahui dari IP address dan subnet mask yang diberikan pada interface S1 bahwa interface tersebut terhubung langsung dengan subnet 10.1.4.0. Kemudian router tahu bahwa 10.1.4.2 (router Lewis) adalah anggota pada subnet yang sama, seharusnya juga terhubung langsung pada data link yang sama.
Perhatikan bahwa setiap router harus mempunya informasi yang konsisten dan akurat agar pertukaran paket dapat terjadi dengan benar. Misalnya, pada contoh diatas, sebuah entri untuk network 10.1.1.0 tidak berada dalam tabel routing Dahl. Paket dari 10.1.1.97 menuju 10.1.7.35 dapat disampaikan tanpa ada problem, tetapi ketika paket balasan dikirimkan dari 10.1.7.35 ke 10.1.1.97 maka paket akan diserahkan dari Baum kepada Lewis kepada Dahl. Kemudian Dahl melakukan pencarian pada tabel routing dan tidak menemukan entry yang cocok untuk subnet 10.1.1.0, jadi paket akan di drop dan kemudian pesan ICMP Destination Unreachable dikirimkan ke 10.1.7.35.
Lewis#sh ip route
Codes: C – connected, S – static, R – RIP, M – mobile, B – BGP
D – EIGRP, EX – EIGRP external, O – OSPF, IA – OSPF inter area
N1 – OSPF NSSA external type 1, N2 – OSPF NSSA external type 2
E1 – OSPF external type 1, E2 – OSPF external type 2
i – IS-IS, su – IS-IS summary, L1 – IS-IS level-1, L2 – IS-IS level-2
ia – IS-IS inter area, * – candidate default, U – per-user static route
o – ODR, P – periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set
10.0.0.0/24 is subnetted, 7 subnets
S 10.1.3.0 [1/0] via 10.1.4.1
S 10.1.2.0 [1/0] via 10.1.4.1
S 10.1.1.0 [1/0] via 10.1.4.1
S 10.1.7.0 [1/0] via 10.1.6.2
C 10.1.6.0 is directly connected, Serial1/1
C 10.1.5.0 is directly connected, Loopback5
C 10.1.4.0 is directly connected, Serial1/0
Lewis#
Hal-hal penting pada tabel bagian atas menjelaskan setiap huruf yang berada pada bagian kiri tabel. Huruf-huruf ini mengindikasikan bagaimana sebuah entri didapatkan; misalnya, semua entri routing yang diberikan label dengan huruf C mengindikasikan network “directly connected” atau huruf S yang mengindikasikan “static entry“. Pernyataan “Gateway of last resort is not set” mengindikasikan status default route.
Diatas tabel terdapat statement yang menunjukkan bahwa tabel routing mengetahui 7 subnet dari address major network 10.0.0.0, di subnet dengan mask 24-bit. Untuk setiap entri subnet tujuan akan ditampilkan; untuk entri yang tidak terhubung langsung, akan ditampilkan address dari router next-hop dimana paket akan diforward. Tanda kurung siku mengindikasikan [administrative distance/metric] untuk jalur/rute tersebut.

data sheet layer 3

Datasheet
TANTANGAN
Sebagai permintaan di seluruh dunia untuk layanan VPN tumbuh, permintaan untuk Multicast VPN (MVPN) jasa adalah juga mempercepat. Selama 10 tahun terakhir, multicast telah menjadi lazim dalam aplikasi keuangan, download software, dan aplikasi streaming audio dan video. Gartner memprediksi bahwa 80 persen dari Global 2000 perusahaan akan menggunakan teknologi IP Multicast pada tahun 2006.
Sampai sekarang, satu-satunya cara untuk mendukung multicast melalui jaringan Multiprotocol Label Switching (MPLS) adalah untuk penyedia layanan untuk membangun enkapsulasi panduan generik routing (GRE) terowongan antara setiap pasangan sumber-penerima. Karena biaya administrasi yang besar, solusi ini konfigurasi manual menyajikan tantangan serius bahkan untuk perusahaan dengan sejumlah kecil situs dan pelanggan.
SOLUSI-CISCO ATAS MULTICAST VPN
Pada tahun 2002 Cisco Systems ® memberikan solusi praktis yang disebut Multicast VPN (MVPN) untuk pasar yang berkembang. Hal ini sederhana untuk menyiapkan, sangat scalable, dan memiliki overhead administrasi minimal. Dengan baru Cisco ® MVPN teknologi, penyedia sekarang memiliki kemampuan untuk secara dinamis memberikan dukungan multicast melalui jaringan MPLS. MVPN arsitektur memperkenalkan paket tambahan protokol dan prosedur yang membantu memungkinkan penyedia layanan untuk mendukung lalu lintas multicast dalam VPN. Hal ini memungkinkan untuk pengangkutan lalu lintas IP multicast pelanggan di backbone VPN penyedia transparan, dan terintegrasi secara transparan dengan solusi Cisco IOS ® Unicast MPLS VPN. Hal ini memungkinkan penyedia layanan untuk menawarkan layanan multicast untuk pelanggan VPN selain saat ini penawarannya VPN Unicast.
CARA KARYA-MVPN DASAR
Cisco MVPN solusi didasarkan pada Rosen IETF terbaru Draft rancangan-Rosen-vpn-mcast-08.txt. Ini mendukung sifat dinamis sebenarnya dari aplikasi multicast, yang penerima yang diprakarsai dan, sebagai hasilnya, memenuhi semua penyedia layanan dan pelanggan 'persyaratan multicast. Solusi MVPN menggunakan GRE dengan pohon forwarding distribusi unik multicast (MDT) untuk mewujudkan skalabilitas sebenarnya dari IP Multicast asli dalam jaringan inti. Cisco MVPN didasarkan pada solusi Domain Multicast dengan tingkat tertinggi optimasi dibangun ke dalam solusi Cisco dengan bantuan MDT default dan MDT Data tambahan scaling. MVPN memperkenalkan informasi routing multicast untuk routing VPN dan tabel forwarding (VRF), menciptakan VRF Multicast.
Layanan MVPN menghasilkan bentuk yang paling dasar yang memungkinkan seseorang membangun sebuah Protokol Independen Multicast (PIM) domain yang memiliki sumber dan penerima yang terletak di lokasi yang berbeda. Penting untuk dicatat bahwa penggunaan MVPN tidak mengubah cara jaringan pelanggan perusahaan diberikan sehubungan dengan pengalamatan, routing kebijakan, atau topologi, juga tidak mengubah konektivitas perusahaan dengan seluruh dunia. Hal ini juga penting untuk diingat bahwa jaringan IP Multicast pelanggan tidak memiliki hubungan ke jaringan multicast penyedia. Dari perspektif provider, paket IP pelanggan Multicast hanyalah data ke jaringan Multicast khas dan benar-benar terpisah penyedia IP.
Gambar 1
MVPN Packet Enkapsulasi
MVPN INTERAUTONOMOUS SISTEM
Sistem Interautonomous (Inter-AS) Dukungan untuk fitur VPN Multicast dapat dikonfigurasi pada router VRF, untuk mengaktifkan forwarding lalu lintas multicast VPN dari satu situs dari Red VPN dalam Autonomous System 1 ke situs lain dari Red VPN dalam Autonomous System 2 . Fitur ini memungkinkan MDT terowongan yang akan dibentuk antara dua penyedia-tepi router dalam sistem otonomi yang berbeda tanpa perlu berbagi informasi routing antara dua sistem otonom.
Untuk memungkinkan dua penyedia-tepi router untuk mendirikan sebuah terowongan MDT di sistem otonom, MDT alamat keluarga perlu diaktifkan bawah Border Gateway konfigurasi Protocol (BGP). Menggunakan sistem otonom MDT, penyedia-tepi router dalam sistem otonomi yang berbeda dapat belajar tentang keberadaan satu sama lain dan bergabung satu sama lain. Untuk mengkonfigurasi Inter-AS Dukungan untuk fitur VPN Multicast, penting untuk memahami dua konsep berikut:
Jalur sebaliknya Forwarding Centang di Route Distinguisher dan Vector
Ketika mendukung VPN yang dalam sistem otonomi yang berbeda, informasi routing pada router penyedia mungkin tidak cukup lengkap untuk membuat sebuah terowongan MDT yang mencakup beberapa sistem otonomi dari satu provider-edge router yang lain. Setelah menambahkan informasi tambahan dalam paket join PIM, router menengah dapat memilih Path Forwarding Reverse (RPF) antarmuka dengan melakukan lookup langsung dalam tabel MDT khusus BGP. Dengan distinguisher rute, VPN-spesifik BGP MDT tabel dapat dipilih untuk mengaktifkan antarmuka RPF untuk sumber dapat ditemukan. BGP MDT meja hanya digunakan untuk membuat terowongan MDT. Hal ini tidak digunakan untuk lalu lintas VPN dirumuskan dalam terowongan MDT. Untuk router menengah yang tidak menjalankan BGP, vektor RPF digunakan untuk menemukan antarmuka RPF.
Modifikasi PIM Join Format
Metode ini diperlukan karena rute ke sumber di dalam VRF dikenal melalui hop BGP Multiprotocol berikutnya. Mereka rute yang tidak hadir dalam Interior Gateway Protocol (IGP) di inti penyedia. Sebuah alamat tujuan hop berikutnya dimasukkan dalam pesan PIM dan dikenal sebagai vektor RPF.
Sebuah pilihan baru PIM halo diperkenalkan untuk menentukan apakah router hulu mampu parsing pengkodean baru. Router lain pada LAN mungkin perlu untuk menimpa pesan prune atau membatalkan pengiriman pesan bergabung, menciptakan kebutuhan untuk dapat mengurai PIM bergabung pesan. Metode ini satu-satunya cara untuk memberikan solusi Inter-AS penuh cocok untuk pilihan A, B, dan C dari RFC 2547bis.
Gambar 2
MVPN Inter-AS dan Extranet
MVPN Extranet
Sebuah extranet dapat dilihat sebagai bagian dari intranet perusahaan yang diperpanjang kepada pengguna di luar perusahaan. Ini juga telah digambarkan sebagai "keadaan pikiran" di mana VPN digunakan sebagai cara untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain serta untuk menjual produk dan konten untuk pelanggan dan perusahaan. Extranet adalah VPN menghubungkan situs perusahaan atau situs untuk mitra bisnis eksternal atau pemasok, untuk aman berbagi sebagian informasi bisnis atau operasi antara mereka.
MPLS VPNs inheren menyediakan keamanan, memastikan bahwa pengguna akses hanya informasi yang tepat. MPLS VPN Extranet layanan extranet menawarkan konektivitas pengguna unicast tanpa terdiri integritas data perusahaan mereka. Multicast VPN Extranet Layanan akan memperpanjang tawaran ini untuk memasukkan konektivitas multicast untuk komunitas extranet kepentingan.
Fitur VPN Extranet Multicast memungkinkan penyedia layanan untuk konten sumber multicast dari VPN ke VPN Merah Hijau, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Hal ini memungkinkan penyedia layanan untuk menawarkan generasi berikutnya fleksibel jasa ekstranet, membantu untuk memungkinkan kemitraan bisnis antara perusahaan yang berbeda. Dengan fitur ini, penyedia layanan akan mampu menawarkan multicast kontrak extranet untuk memenuhi persyaratan kemitraan berbagai bisnis, termasuk jangka pendek, tahunan, dan kontrak bergulir.
Extranet MVPN dapat digunakan untuk memecahkan masalah bisnis seperti:
• distribusi konten Efisien antara perusahaan
• distribusi konten Efisien dari penyedia layanan atau penyedia konten kepada pelanggan berbeda VPN
MVPN MIB / MANAJEMEN
Sebuah penyedia layanan menyediakan Multicast layanan VPN harus mampu mengelola VRFs Multicast (MVRFs) pada penyedia-tepi router (MVRFs pelanggan) dari sistem manajemen jaringan (NMS) yang terletak di VRF 0. Secara umum, dalam satu NMS MVRF harus mampu mengelola MVRF lain. Masalah ini sudah diselesaikan untuk Unicast Manajemen VPN MPLS dengan menerapkan konsep "meta NMS" Manajemen Jaringan Agen Sederhana Protocol (SNMP). Cisco IOS Software sudah mendukung fitur ini. Bagi penyedia layanan, meta NMS dapat juga didirikan di VRF global, dan SNMPv3 direkomendasikan untuk keamanan dan mekanisme otentikasi.
Sebuah MIB baru untuk mendukung pengelolaan MVPN teknologi yang dibutuhkan. MIB ini seharusnya dapat diakses dari VRF 0 atau dari VRF meta dikonfigurasi oleh penyedia layanan. Sebuah subset dari info yang relevan dapat diakses oleh pelanggan di VRF pelanggan. Cisco telah menciptakan MIB khusus untuk mengelola VPN Multicast. CISCO-MVPN-MIB adalah model MPLS-VPN-MIB dan termasuk:
• Jumlah MVRFs
• Jumlah interface per MVRF
• Informasi tentang kelompok MDT standar
• Informasi tentang grup data MDT
• Pemetaan MVRFs ke antarmuka terowongan MVPN
• Dukungan untuk pemberitahuan SNMP
Pekerjaan juga dilakukan untuk membuat MIBs multicast berikut VRF-aware: IPMROUTE-STD-MIB, CISCO-IPMROUTE-MIB, PIM-MIB, CISCO-PIM-MIB, IGMP-MIB/IGMP-STD-MIB, dan MSDP-MIB .
Tabel 1 dan 2 garis besar dukungan dan fitur untuk Cisco MVPN.
Tabel 1. Cisco MVPN Dukungan
Cisco IOS Software Rilis
Platform
12.2 (13) T, 12,0 (23) S, 12,2 (18) SXE
Cisco 12000, 7200, 7500, dan 10000 router seri, dan Cisco Catalyst ® 6500 Series switch
Tabel 2. Cisco MVPN Fitur

Multicast VPN Fitur Nama
1
Dasar Multicast VPN set fitur
2
Scalable data MDT dukungan
3
Dukungan untuk kedua Multicast Sumber Khusus (SSM) dan Setiap Multicast Source (ASM) di inti
4
Dukungan untuk titik pertemuan (RP) pada router penyedia-tepi per VRF
5
Kualitas layanan dukungan untuk MVPN
6
Dukungan untuk Sumber Multicast Discovery Protocol (MSDP), Cisco Grup Manajemen

Protokol, dan Router-Port Group Management Protocol (RGMP) dalam VRF
7
Dukungan untuk filter akses, debugging, dan alat pemecahan masalah
8
Dukungan untuk aplikasi multicast seperti mtrace, mstat, mrinfo dalam VRF
9
MVRF Lite
10
MVRF 802.1q dukungan
11
Inter-Switch Link (ISL) dukungan untuk MVPN
12
MVPN pemetaan statis SSM
13
Supporting Carrier Carrier (CSC)
14
Inter-AS
15
Extranet
16
MVPN MIB

data sheet layer 2

Setiap Transport over MPLS (ATOM) memungkinkan penyedia layanan yang menawarkan Layer 2 (L2) konektivitas untuk memperluas penawaran layanan dengan menghubungkan Ethernet, ATM, Frame Relay, Serial / PPP dan TDM jaringan melalui backbone MPLS. AToM adalah implementasi Cisco Virtual Private Wire Service (VPWS) untuk jaringan IP / MPLS. AToM adalah arsitektur terukur berdasarkan label switching yang memungkinkan multiplexing dari koneksi. Hal ini juga arsitektur berbasis standar terbuka dan dapat diperpanjang dengan jenis transportasi lainnya.
Penyebaran jaringan AToM menarik bagi pelanggan yang:
• Ingin melindungi investasi jaringan dengan mengimplementasikan AToM pada jaringan MPLS yang ada
• Meminta scaling Frame Relay dan ATM untuk implementasi OC-192 kecepatan dan kinerja
• Menyediakan "leased line virtual" seperti layanan dengan QoS dan MPLS Teknik Lalu Lintas
• Menyederhanakan provisioning dengan point-to-point koneksi dari beberapa jenis dalam infrastruktur jaringan yang sederhana
AToM didukung Angkutan
Cisco saat ini mendukung mekanisme transportasi berikut:
• Ethernet over MPLS
• ATM AAL5 over MPLS
• Frame Relay over MPLS
• ATM your Relay over MPLS
• PPP over MPLS
• HDLC over MPLS
• Circuit Emulation over MPLS
Cisco AToM, Ethernet over MPLS
Dengan Cisco AToM Ethernet over MPLS, penyedia layanan dapat menawarkan cara pelanggan untuk ekonomi membuat jaringan Ethernet area virtual lokal (VLAN) di antara situs yang terpisah secara geografis. Situs di berbagai kota dapat beroperasi bersama-sama secara transparan melalui jaringan MPLS seolah-olah mereka berada di jaringan Ethernet yang umum.
Cisco AToM, ATM over MPLS AAL5
Dengan Cisco AToM ATM over MPLS, Cisco mendukung ATM Adaptation Layer Transport Type-5 (AAL5) melalui jaringan MPLS. Hal ini memungkinkan transportasi efisien PVC di MPLS backbone. Beberapa PVC dapat multiplexing ke label tunggal diaktifkan jalur antara router penyedia tepi.
Cisco AToM, Frame Relay over MPLS
Dengan Frame Relay Cisco AToM over MPLS, Frame Relay traffic pelanggan dapat dienkapsulasi dalam paket MPLS dan diteruskan melalui backbone MPLS ke tujuan Frame Relay lain yang dibutuhkan oleh pelanggan. Penyedia layanan dapat dengan cepat menambahkan situs baru dengan usaha kurang dari provisioning Frame Relay yang khas.
Cisco AToM: ATM your Relay over MPLS
Relay dengan Cisco your ATM AToM over MPLS, sel ATM dapat diangkut melalui jaringan MPLS secara transparan. Hal ini memungkinkan transportasi ATM sel sinyal dan OAM di seluruh jaringan MPLS membuat jaringan paket terlihat oleh jaringan ATM. Ini adalah keuntungan besar untuk penyedia layanan karena mereka dapat terus menggunakan alat yang sama untuk pengadaan dan menggabungkan instalasi ATM yang ada untuk paket inti kecepatan tinggi berdasarkan MPLS.
Cisco AToM: PPP over MPLS
Dengan Cisco AToM, PPP over MPLS, pelanggan frame PPP yang dikemas di seluruh inti MPLS. Menggunakan PPP over MPLS pada link POS, penyedia layanan dapat menciptakan sebuah "multiplexing" subinterface yang kemudian dapat digunakan untuk individual mengintip dengan provider lain melalui koneksi POS tunggal. PPP over MPLS mendukung lewat transparan melalui di mana PPP sesi adalah antara router CE.
Gambar 1. Setiap Transport over MPLS
Cisco AToM: Cisco HDLC over MPLS
Dengan Cisco AToM HDLC over MPLS, koneksi HDLC diemulasikan dari router pelanggan untuk router lain pelanggan di backbone MPLS. Demikian pula untuk PPP, teknologi ini juga memungkinkan transportasi Cisco HDLC frame di jaringan paket. HDLC over MPLS juga bekerja dalam mode transparan.
Cisco AToM: Circuit Emulation over MPLS
Dengan Circuit Emulation Cisco AToM over MPLS, Time Division Multiplexing (TDM) bit-stream koneksi (T1, E1, T3, E3) diringkas sebagai pseudowires atas backbone MPLS. Kedua terstruktur dan struktur-agnostik TDM bit-stream yang didukung.
Standar Industri Dukungan
AToM mendukung Standar Enkapsulasi berikut IETF dan Internet Konsep:
Layanan
RFC
Ditempatkan
Referensi
Ethernet
RFC 4448
Apr 2006
Enkapsulasi Ethernet over MPLS
TDM
RFC 4553
2006 Juni
Struktur-agnostis TDM over Packet (SAToP)
PPP / HDLC
RFC 4618
Sep 2006
Encapsulation PPP / HDLC over MPLS
Frame Relay
RFC 4619
Sep 2006
Enkapsulasi untuk Frame Relay over MPLS
ATM
RFC 4717
Desember 2006
Enkapsulasi untuk ATM over MPLS
Internet Konsep
• TDM: draft-IETF-pwe3-cesopsn, Struktur-sadar TDM Circuit Emulation Layanan over Packet Switched Network (CESoPSN)
• TDM: draft-IETF-pwe3-TDM-kontrol-protokol-extensi, Ekstensi Control Protocol untuk Setup pseudowires TDM

Backbone Cabling

Backbone Struktur Sistem Kabel

Sistem kabel backbone menyediakan interkoneksi antara kamar telekomunikasi, ruang peralatan, ruang terminal utama, dan fasilitas pintu masuk. Ini termasuk kabel backbone, menengah dan utama lintas menghubungkan, penghentian mesin, dan kabel patch atau jumper digunakan untuk tulang punggung ke tulang punggung lintas koneksi. Backbone ini juga meluas antara bangunan di lingkungan kampus.
Backbone Struktur Sistem Kabel Perbesar gambar ini

Beberapa poin yang ditentukan untuk subsistem tulang punggung kabel meliputi:

  • Peralatan koneksi ke kabel backbone harus dibuat dengan panjang kabel 30m (98 kaki) atau kurang.
  • Tulang punggung kabel harus dikonfigurasi dalam topologi star. Setiap horisontal lintas menghubungkan terhubung langsung ke utama lintas menghubungkan atau untuk perantara lintas menghubungkan, kemudian ke utama lintas-terhubung.
  • Backbone terbatas tidak lebih dari dua tingkat hirarki dari lintas menghubungkan (utama dan menengah). Tidak lebih dari satu lintas menghubungkan mungkin ada antara utama dan horisontal lintas menghubungkan dan tidak lebih dari tiga lintas menghubungkan mungkin ada di antara setiap dua crossconnects horisontal.
  • Sebuah backbone jarak maksimum total 90m (295 ft) ditentukan untuk kemampuan bandwidth tinggi melalui tembaga. Jarak ini untuk berjalan tanpa gangguan tulang punggung. (Tidak ada perantara cross-connect).
  • Jarak antara penghentian di fasilitas pintu masuk utama dan lintas menghubungkan harus didokumentasikan dan harus tersedia bagi penyedia layanan.
  • Media Diakui dapat digunakan secara individu atau dalam kombinasi, seperti yang dipersyaratkan oleh instalasi. Jumlah pasangan dan serat yang dibutuhkan dalam tulang punggung individu berjalan tergantung pada wilayah yang dilayani. Kabel backbone yang dikenal adalah:
100 Ω UTP
Twisted-Pair
100 Ohm UTP Perbesar gambar ini
100 Ω F / UTP
Twisted-Pair
100 Ohm F / UTP Perbesar gambar ini
100 Ω S / FTP
100 Ohm S / FTP Perbesar gambar ini
50/125μm atau 62.5/125μm
Multimode Fiber Optik
Multimode Fiber Optik Perbesar gambar ini
Singlemode Fiber Optik
Singlemode Fiber Optik Perbesar gambar ini
  • Multi-pair diperbolehkan, asalkan memenuhi jumlah daya crosstalk persyaratan.
  • Kedekatan backbone kabel untuk sumber interferensi elektromagnetik (EMI) harus diperhitungkan.
  • Cross-menghubungkan untuk jenis kabel yang berbeda akan berlokasi di fasilitas yang sama.
  • PDAM dijembatani dan splitter tidak diperbolehkan.
Catatan:
Dalam ISO / IEC 11801:2002, elemen kabel setara dengan utama lintas menghubungkan (MC) dan menengah lintas menghubungkan (IC) disebut distributor kampus (CD) dan distributor bangunan (BD) masing-masing.
 
http://www.siemon.com/us/standards/13-05_backbone_cabling_system_structure.asp